
Sejarah Desa
Sesuai dengan keterangan Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan para Orangtua yang mengetahui seluk beluk Desa serta sejarah terjadinya Desa Pangambatan namun tidak dapat diketahui secara jelas mengingat Desa Pangambatan telah bediri ± 310 Tahun yang lalu.
Dahulu sejak Desa Pangambatan adalah tempat yang sangat strategis dan merupakan tempat peristirahatan orang yang pergi berjualan dan perjalanlanan mengunjungi Keluarga serta merupakan jalan pintas antara Samosir-Silalahi-Paropo-Kodon-kodon –Tongging Pangambatan- Ajinembah-Kacinambun-Kitaimbaru-Juhar dan demikian juga sebaliknya.maka Desa Pangambatan dengan pengertian tempat PERISTIRAHATAH dan PERSINGGAHAN.
Desa Pangambatan dahulu bertempat di sebelah Barat Desa Pangambatan sekarang ini berjarak 500m, dikarenakan sulitnya sumber air maka dipindahkan kesebelah Timur yang dekat dengan Sumber air dan tempat lebih rata.
Dahulu manusia hidup berpindah-pindah mak dimana seseorang mengolah Tanah maka didirikan gubuk tempat tinggal bagi Keluarga masing-masing walaupun sebenarnya tempat tinggal bersama telah ditetapkan. Dikarenakan terlalu jauh untuk Pulang maka Masyarakat tinggal dilokasi pertanian dengan membangun gubuk tempat tinggal sementara waktu.
Desa Pangambatan terbagi atas 2 Dusun yaitu HUTA SANGGAR dan HUTA BARINGIN.
Dusun Aekhotang adalah dusun yang terbentuk dikarenakan diperladangan Haringan terlalu jauh untuk pulang ke Hutasanggar maka dibentuk beberapa Rumah sihingga Tahun 1980 dijadikan Dusun Aekhotang.
Penduduk Desa Pangambatan yang pertama adalah pindahan dari Tongging dan Ajinembah yaitu marga MUNTHE maka disebut dengan Pendiri Desa(Simanteki Kuta) dan dibantu oleh marga SIMANJORANG yang merupakan Boru/anak beru Marga MUNTHE.
Dusun Aekhotang adalah dusun yang terbentuk dikarenakan diperladangan Haringan terlalu jauh untuk pulang ke Hutasanggar maka dibentuk beberapa Rumah sihingga Tahun 1980 dijadikan Dusun Aekhotang.
Penduduk Desa Pangambatan yang pertama adalah pindahan dari Tongging dan Ajinembah yaitu marga MUNTHE maka disebut dengan Pendiri Desa (Simanteki Kuta) dan dibantu oleh marga SIMANJORANG yang merupakan Boru/anak beru Marga MUNTHE
Luas wilayah Desa Pangambatan dahulu sekitar ±2500 Ha Dengan batas –batas :
>Sebelah Timur :SIPISO-PISO
>Sebelah Barat :Hutan Lindung dan Pancurbatu
>Sebelah Utara :Jembatan Partibi dan Perladangan Garingging
>Sebelah Selatan :Aektonga-Tonga dan Kodon-Kodon
Desa Pangambatan memiliki daerah Perladangan dan Tempat Pengembalaan Kerbau,Kuda serta lembu jaman dahulu dan saat ini disebut nama Perladangan dikarenakan ternak tersebut telah punah hanya beberapa ekor yang terus dilestarikan sebagai sarana transportasi pengangkut hasil pertanian .
- Nama – nama Perladangan tersebut adalah :
1. Parhuta-hutaan 20. Pangusopan Aili
2. Huta raja 21. Pargompangan
3. Aek hori 22. Lombang Sitakko Manuk
4. Parnitahan 23. Dalan Gorat
5. Parnamoraan 24. Parbonakkal
6. Panatapan 25. Uruk Sapata
7. Parpatulan 26. Parjalangan Huda
8. Pangkirapan 27. Rappa/Pea
9. Lombang Samura 28. Pargompangan
10. Sitikko-tikko 29. Hoddot
11. Simarnabolon Sihopit 30. Talanggunan
12. Lapang Sihala 31. Anggunan
13. Pangira-iraan 32. Pohon Bolak
14. GorakPadang 33. Bahal
15. Pamangusan 34. Batumanuan
16. Sidenggal 35. Sitapang-tapang
17. Parlajangan Horbo 1 36. Parlajangan Horbo II
18. Panggung A 37. Siloyo
19. Panggung B 38. Parpatulan
- Nama-nama Daerah Persawahan :
1. Siloyo 18. Uruk huta
2. Tindo toba 19. Parpangiran
3. Payasidekke 20. Partumbuhan
4. Aek baringin 21. Aek hotang
5. Unong 22. Jombing
6. Aeek bolon 23. Polo martinggi
7. Paya si etek-etek 24. Payasi malenduk
8. Pangurisan 25. Sipisar-pisar
9. Paya 26. Arngo
10. Aek sunsang 27. Payabulu
11. Sitaduhan 28. Sidogor-dogor
12. Parrobung-robung 29. Paya nabolak
13. Sihorbo 30. Gonting
14. Lombang nansahul 31. Haringan
15. Sibisa-bisa 32. Dalankuda
16. Jumabalian 33. Saba talun siaporas
17. Rau